Pagi Kelabu... - Life is Choise

Pagi Kelabu...

Pagi Kelabu...
Tanganku masih bergetar. Rasanya kaku sekali walau hanya menggenggam handphone. Kabar di pagi buta. Cukup membuatku terhenyak. Aku seharusnya bisa menerima kenyatataan pahit ini. Tapi nanti dulu, aku masih belum percaya. Aku masih belum percaya karena seperti nya insiden ini amat sangat terburu-buru bagi ku. Entah bagi nya.
Pupus sudah tugu harapan ini. Perasaan berbulan-bulan semenjak aku bersua dengan nya kini terasa tercabik-cabik. Luruh dan aku tak punya pondasi lagi. Aku menjadi puing-puing yang tak berarti.

Separuh Jiwaku Pergi
Memang indah semua
Tapi berakhir luka
Kau main hati dengan sadarmu
Kau tinggal aku

Benar ku mencintaimu
Tapi tak begini
Kau khianati hati ini
Kau curangi aku

Kau bilang tak pernah bahagia
Selama dengan aku
Itu ucap bibirmu
Kau dustakan semua
Yang kita bina
Kau hancurkan semua

Benar ku mencintaimu
Tapi tak begini
Kau khianati
Kau curangi aku
Kau dustai hati
Benar ku mencintaimu

Lagu itu jadi background pagi ini,, ahh... membuatku makin terluka. Terlalu pias. Lugu. Dan aku kembali terjerumus. Penantian lama ini rasanya laksana marmer yang jatuh dari tebing ketinggian 1000 meter. Hancur lebur. Tak berjejak. Namun terasa amat sangat pedih. Aku makin galau saja... Oh NO...!!!
Sepertinya bunga yang sedang mekar-mekar nya. Dan harus dicabut paksa. Sakit.
Parahnya, aku harus berpura-pura pro terhadap situasi ini. Ya Allah... munafikkah aku?
Selalu seperti ini, acapkali cinta menghampiri kenyataan memberi kode lain. Walau sering, rasanya belum pernah sesakit ini. Sungguh. Aku kecewa berat...!! Aku merasa dikelabui oleh waktu, keadaan dan kau. Atau hanya aku saja yang salah faham??
Pagi ku kelam, tak ada gairah. Rasanya ingin sekali aku berkoar-koar betapa aku sakit hati karena mu. Karena tingkah mu. Tapi apa daya. Sakit hati karena mu?? kurasa itu kurang tepat, aku saja yang terlalu menjiwai. Meresapi. Ya sudahlah.
Sungguh percuma, pengharapan terhadap manusia hanya mampu menorehkan luka. Ya Rabb, ampuni aku yang telah menodai kalbu ini dengan terpikat dengan nya. Dan kini Kau buktikan betapa kuasa-Mu tak ada tanding. Kaulah satu-satulah tempat pengharapan. Tempat mengadu dan berkeluh kesah. Mungkin dia bukan yang terbaik untuk ku. Semua masih dirahasiakan. Dan apapun kejadian kemarin, hari ini dan selanjutnya pasti ada hikmah dibalik semua itu. Semoga Engkau berikan yang terbaik kelak untuk ku.


Untuk seorang ukhti yang menangis malam itu, “Jangan hanyutkan dalam arus sungai cinta itu’ Tapi yakinlah bahwasannya air mata yang pasti menuju samudera luas dan itulah hakikatnya CINTA”.

_Kamar kost_


EmoticonEmoticon

Formulir Kontak